Taman Nasional Gunung Merapi secara administratif masuk ke dalam wilayah
dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kawasan ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi wilayah Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai sumber air bersih, sumber udara bersih
dan kenyamanan lingkungan. Kawasan ini merupakan daerah tangkapan air dengan
beberapa hulu sungai yang mengairi tidak saja kawasan Merapi, tetapi kawasan
lain di bawahnya, sehingga Gunung Merapi sering disebut sebagai “Jantung atau
Nyawa” Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Taman Nasional Gunung Merapi memiliki potensi wisata bernuansa vulkan yang
sangat luar biasa. Beberapa tempat dan atraksi yang dapat dinikmati dan
dikembangkan di kawasan ini, antara lain; Kawasan puncak merapi; Terdapat empat
buah kawah, yaitu Pasar Bubar, Pusung London, Kawah 48 dan Kawah 46, dengan
lima buah lapangan fumarola, yaitu Woro I, II, III dan Gendol A dan B. Di
kawasan ini dapat disaksikan atraksi erupsi gunung berapi.
Lokasi Wonoleko; Atraksi panorama air terjun yang indah.
Area Jalur Treking Kinahrejo – Tlogo muncar; Pemandangan hutan tropika
pegunungan dengan kekayaan flora dan fauna yang bernuansa vulkan.
Tlogo Muncar dan Tlogo Putri; fenomena alam air terjun dengan tempat
pemandian dan alam yang indah. Bagi masyarakat tempat ini memiliki nilai
sejarah yang tinggi, karena mereka percaya bahwa Tlogo Muncar diyakini pernah
digunakan mandi Putri Dewi Condokirono dari Kerajaan Majapahit.
Arboretum di kaliurang; Arboretum ini mengkoleksi jenis-jenis tumbuhan asli
(endogeneus) dan exotic, khususnya pinus.
Bukit Turgo; merupakan jalan setapak dengan pemandangan keanekaragaman hayati.
Pada kawasan merupakan tujuan ziarah karena terdapat makam Syeh Jumadil Qubra,
dan juga terdapat Gua Jepang serta Ledik Paku.
Bukit Plawangan; Bukit Plawangan hampir sama dengan Bukit Turgo memiliki
pemandangan alam yang indah dan di puncaknya terdapat Gua Jepang yang mudah
dicapai dengan berjalan kaki.
Lembah Sungai Boyong – Kali Urang barat; Kekhasan daerah ini adalah adanya
landsekap lembah sungai yang merupakan sisa-sisa endapan pirolastik
aliran/endapan awan panas (wedus gembel), sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai tujuan wisata minat khusus.
Kepercayaan masyarakat; Masyarakat Gunung Merapi terutama bagian Selatan
(Yogyakarta dan sekitarnya) percaya bahwa Gunung Merapi dan segala dinamikanya
sangat terkait dengan misteri dan fenomena supranatural, sehingga masyarakat
tradisional Gunung Merapi banyak melakukan ritual-ritual/selamatan yang
berhubungan dengan Gunung Merapi, antara lain selamatan labuhan, selamatan
menghadapi bahaya merapi, selamatan malam Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon.
Ritual-ritual inipun merupakan daya tarik sendiri bagi para wisatawan karena
memberikan pengalaman yang tidak dijumpai di tempat lain.